Google Cardboard
Google Cardboard memang unik, karena headset tersebut hanya dirakit dari kardus sehingga membentuk kacamata. Melalui alat ini Google membuktikan kalau teknologi virtual reality tidak harus menggunakan hardware yang mahal. Alat ini memang tidak dilengkapi dengan tampilan khusus yang menghadirkan gambar 3D ke mata Anda.
Untuk penggantinya diterapkan handphone Android dan dua buah lensa. Layar ponsel dihadapkan ke lensa agar mata bisa melihat proyeksi tampilan layar. Sayangnya tidak semua jenis smartphone bisa digunakan, tapi sangat cocok bagi Nexus 5 yang juga diproduksi oleh Google.
Sebelum ponsel dipasang, anda bisa mengaktifkan demo Cardboard yang telah tersedia di Google play store. Jika aplikasi tersebut sudah aktif, maka untuk navigasi ponsel Anda tidak perlu menyentuh layarnya. Untuk menjalankan aplikasi ini, Anda bisa menggunakan kepala dengan cara menoleh ke kanan atau ke kiri. Berbagai sensor pada ponsel akan mendeteksi goyangan kepala dan tampilan menu akan dikendalikan oleh pandangan mata.
Menu yang dipilih akan ditampilkan dengan highlight, lalu dapat dikendalikan dengan cara menggeser magnet dengan bentuk bulat dan berada di bagian samping Cardboard. Jari Anda bisa menggeser mangnet ke bagian bawah dan ponsel akan mendeteksinya sebagai menu yang telah dipilih. Setelah Anda lepas magnet tersebut akan kembali ke atas dengan otomatis. Headset dan ponsel bisa diubah dari posisi horizontal ke vertikal, jika Anda ingin menjalankan fungsi kembali ke menu sebelumnya.
Layaknya teknologi virtual reality lainnya, Google Cardboard juga menampilkan dua gambar yang terpisah pada layar ponsel. Lensanya akan melakukan proyeksi pada penglihatan Anda, makanya bisa mencakup seluruh bidang pandang. Kedua gambar yang dihasilkan untuk mata kanan dan kiri akan disatukan oleh otak. Sehingga bisa menjadi tampilan 3D yang luar biasa.
Menggunakan Google Cardboard memang seperti berada di dunia yang berbeda. Anda bebas untuk menyaksikannya hingga 360 derajat. Salah satu demo di dalam aplikasi ini, seperti museum Versails akan tampil sesuai arah pandangan Anda. Hal itu juga terjadi pada tampilan Street Veu ala jalanan Paris dan kontur bumi dalam demo Google Earth.
Berbagai demo virtual reality memang disediakan oleh Google, jadi demo di dalam Cardboard memiliki rancangan skenario yang berbeda-beda. Selain beberapa demo tersebut tersedia demo animasi 3D dengan nama Windy Day, YouTube dan Photo Sphere. Google melalui alat ini sekaligus ingin membuktikan kalau visualisasi Cardboard dapat digunakan dalam berbagai aktifitas. Jadi tidak melulu hanya digunakan untuk bermain game.
Google Cardboard menyuguhkan sensasi dan pengalaman seperti menggunakan headset virtual reality Oculus Rift. Perbedaannya teknologi virtual reality yang diusung Google Cardboard bisa Anda buat sendiri dengan menggunakan kardus, smartphone dan komponen lainnya yang harganya relatif murah.
No comments:
Write komentar